Ngopi Journey

Suka ngopi ngga?

Ada yang suka ada yang ngga. Tergantung sukanya minum apa. Bagi yang suka ngopi, ada yang merasa cukup dengan kopi sachet alias kopi instant. Bagi yang serius ngopi akan lebih suka kopi tubruk. Atau diolah dulu pakai mesin espresso, Vietnam drip, atau French press.

Pernah ngopi dimana aja?

Yang serius ngopi cenderung mencari tempat yang enak buat ngopi. Mulai dari kedai kopi kecil, coffee shop pinggir jalan sampai coffee shop di mall atau gedung perkantoran. Coffee shop itu nama Indonesianya ya sama aja dengan kedai kopi. Tapi kesannya lebih keren coffee shop.

Ngapain aja di coffee shop?

Ya ngopi lah. Tapi selain itu bisa sambil makan, ngobrol, internetan (kalau ada WiFi-nya), nonton TV (kalau ada), baca buku atau koran, ketak-ketik di laptop, dll. Bisa sendiri aja atau kumpul sama teman.

Nah, disini aku mau cerita perjalanan ngopiku. Rentang waktunya dimulai 2010 sampai sekarang. Sekedar buat referensi teman-teman aja. Tapi ngga membahas detil tempat dan menunya ya. Dan ngga usah pakai foto ya… Langsung dilihat di TKP aja :). Tapi kalau masih pingin lihat fotonya bisa add Facebook aku.

1. Black Canyon Coffee, Jl. Cipete Raya, Jakarta Selatan.

Waktu itu nyobain Iced Coffee. Tempatnya luas, nyaman, ada TV dan WiFi-nya.

2. Bakoel Koffie, Jl. Senopati, Jakarta Selatan

Nyoba Americano, espresso ditambah air panas. Kalau siang dan sore agak sepi disini. Kedatangan kedua nyoba Thai Iced Coffee.

3. Starbucks, Jl. Melawai-Jakarta Selatan, TIS Square-Jakarta Selatan.

Udah nyobain Caramel Machiato, Latte, Cappuccino. Tapi entah kenapa menurutku ngga ada yang istimewa disini. Untuk Cappuccino-nya susunya ngga bikin eneg dan rasa kopinya masih kerasa.

4. The Coffee Bean and Tea Leaf, Pondok Indah Mall 2 dan TIS Square, Jakarta Selatan.

Sudah dua kali kesini. Seingatku harganya lebih mahal daripada Starbucks. Cashier-nya berpengalaman sekali dalam melayani pelanggan. Rasanya udah lupa. Yang kedua nyoba Swiss Mocha Latte. Serasa minum susu, kopinya tipis, coklatnya tipis. Foamnya banyak sih.

5. The Café’ Cartel, Pondok Indah Mall 2, Jakarta Selatan.

Udah lupa waktu itu minum apa. Yang jelas hot coffee.

6. Killiney, Eat & Eat Gandaria City, Jakarta Selatan.

Kopi Tarik-nya mantab… Size-nya besar tapi tetap terasa pahit kopinya. Temanku juga berpendapat sama.

7. Sebastian Coffee Shop, Jl. R.C. Veteran, Jakarta Selatan.

Untuk menu latte, coffee shop ini menurutku jagonya. Kopinya terasa karena seringkali rasa kopi tertutup rasa susunya. Susunya juga ngga bikin eneg. Dan yang jelas busa susunya itu paling tebal daripada kedai kopi lainnya. Udah pernah nyobain Macadamia Latte (aroma kacang Macadamia), Café Mocha, terus pernah satu menu kopi lagi (lupa).

8. Kedai Kopi Espresso Bar, Jl. Coklat, Malang.

Di Jakarta juga ada. Nyobain Red Eye. Waktu itu kopinya single origin dari Aceh Gayo. Pekat banget, so asam bangeett…

9. Coffee Toffee, Ruko Mall Citra Gran, Jakarta Timur.

Untuk single origin-nya, yaitu Kopi Nusantara, memiliki rasa yang kuat. Bisa pilih kopi dari Bali Batukaru, Toraja Kalosi atau yang lainnya. Bisa disajikan sebagai kopi hitam biasa (long black) atau latte.

10. La Coffee Bistro, Jl. R.C. Veteran, Jakarta Selatan.

Nyoba Cappuccino. Tapi seperti ada yang salah dengan susunya, atau kebanyakan susu. Jadinya bikin eneg.

11. Coffeeling, Poins Square, Jakarta Selatan.

Waktu itu nyoba Macchiato Restrito. Tempatnya terbuka di selasar mall karena satu kios kecil aja.

12. Anomali Coffee, Jl. Senopati, Jakarta Selatan.

Menu kopi yang top: Ristronos. Espresso ditambah kayu manis dan whipped cream. Rasanya eksotis… Susah dijelasin 🙂 Sebelumnya pernah nyoba single origin-nya. Disajikan pakai French Press. Lumayan ramai pengunjungnya.

13. Warung Coffee, Kawasan Niaga Cibubur, Jakarta Timur.

Pernah nyoba Cappuccino Royal. Terus Espresso Romano. Seharusnya espresso dengan irisan jeruk nipis. Tapi aroma dan rasa jeruk nipisnya ngga terasa. Pahit tapi langsung hilang ngga lama setelah dikecap.

14. Bengawan Solo Coffee, Poins Square-Jakarta Selatan, Galleria-Yogyakarta.

Nyobain Café Mocha. Espresso dengan sirup coklat dan steamed milk. Aroma kopinya kurang mungkin karena airnya kebanyakan. Jadinya kayak minum coklat. Busanya ngga sepadat di Sebastian.

15. Tjemerlang Coffee Shop, Ruko Citra Gran, Jakarta Timur.

Pilih nyoba Kopi Tjemerlang. Kopi tubruk biasa. Katanya sih dari Bali. Aromanya tipis. Pahitnya tipis. Kata teman rasanya kayak tanah.

16. Javva Coffee, Jl. Senopati, Jakarta Selatan.

Disini ada Orange Scented Coffee. Ramuan kopi susu diinfus kulit jeruk. Bercampur pahitnya kopi, asamnya jeruk dan manisnya susu. Dibuatnya dengan proses pour over. Kemudian nyoba Encek’s Coffee. Seperti kopi tetes atau vietnam drip. Tapi dengan porsi besar dan susu kental manis.

17. Kopikoe Kopimoe, Jl. Melawai, Jakarta Selatan.

Datang pertama kali nyoba Kopi Tetes. Rasa kopinya ngga pahit. Padahal katanya sih kopi robusta dari Lampung. Dengan susu kental manis di dasarnya. Disajikan berikut vietnam drip-nya. Datang kedua kalinya nyoba Dua Tanda Mata. Terdiri kopi, susu, mocha, hazelnut. Tertolong sirup mochanya, klo ngga berasa susu hazelnut aja. Tampilannya menarik.

18. Golden Heritage Koffie, Jl. Sunandar Priyo Sudarmo, Malang.

Coffee shop kedua di Malang yang didatangi. Nyoba Kahlua Latte. Kahlua itu minuman beralkohol rasa kopi dari Meksiko. Tapi yang aku minum ini ngga mengandung alkohol lho… cuma aromanya aja. Trus kopinya kopi rendah kafein dr Illy, perusahaan kopi dari Italia. Tempatnya nyaman.

19. De’ Bronto’s Coffee, City of Tomorrow, Surabaya.

Coffee shop pertama yang dicoba di Surabaya. Pilih Hot Choco Mint Coffee. Kopi espresso Berontoseno dengan rasa peppermint dan krim kocok. Ada taburan coklat di atasnya. Kalau udah campur-campur gini, rasa kopinya ngga terasa. Rasa peppermint-nya juga tipis aja.

20. Bengkulen Koffie Shop, Kota Wisata, Jakarta Timur.

Berada di Ruko Canadian, Kota Wisata, Cibubur. Nyoba Espresso Single Vanilla. Sayangnya berantakan banget rasanya. Kayaknya salah racik nih 😦

21. KFC Coffee, Jl. Alternatif Cibubur, Jakarta Timur.

Tempatnya baru dibuka. Nyoba Espresso-nya. Menurutku espresso-nya ini ngga begitu enak. Tapi ada tambahan cake-nya yang enak 🙂

22. Bakmi Golek, Jl. Alternatif Cibubur, Jakarta Timur.

Nyobain Golek Coffee. Yang menarik sebenarnya ketika melihat gula merah dan busa susunya dibakar pake burner kayak las di depan kita. Hasilnya ada kerak susu + gula merah. Rasa kopinya sih biasa aja.

23. Coffeenie, Gandaria City, Jakarta Selatan.

Menunya standar. Akhirnya pilih Caffe Americano yang sepaket dengan toast. Rasanya standar…

24. Sabang 16 Coffee Shop, Jl. Agus Salim, Jakarta Pusat.

Waktu itu nyoba Es Kopi (Hitam). Jangan khawatir, kopi dingin ini ngga bikin mules. Sepertinya buatnya pakai shaker soalnya ada buihnya. Terus ditambah es batu.

25. 7-Eleven, Jl. R.C. Veteran, Jl. Dr. Saharjo, Wisma Hijau, Jakarta Selatan.

Waktu itu nyobain hot coffee-nya. Tapi bukan yang udah jadi tinggal dituang. Tapi yang masih biji kopi terus di-grinding dulu. Jadinya kopi tubruk. Minta bantuan pelayannya waktu itu. Terus pernah nyoba iced coffee, ada susunya. Seingatku ada nama khususnya.

26. Dunkin Donut, Jl. Arteri Pondok Indah- Jakarta Selatan, Stasiun Gambir-Jakarta Pusat, Bandara Soeta.

Udah nyoba macam-macam disini. Ice Café Latte Caramel, Hot Café Latte Hazelnut, Coolata Cappuccino. Tapi ya gitu, rasa kopinya biasa aja.

27. Bakmi GM, Pondok Indah Mall 1-Jakarta Selatan, Terminal 3 Soeta-Tangerang.

Pernah nyoba Iced Coffee Jelly. Lumayan lah buat teman makan bakmi GM 🙂

28. Gloria Jean’s Coffee, Bekasi Cyber Park.

Nyobain Mocha Caramelatte. Seperti biasa, klo kopi dicampur susu, mocha, caramel bakal menghapus rasa kopinya. Atau memang dari sononya kopinya kurang mantab?

29. Kopi Luwak, Atrium Senen, Jakarta Pusat.

Seperti biasa survey kopi sama teman. Nyoba Kopi Luwak Gold Blend. Kopi luwaknya cm 5%, sisanya kopi arabika. So, harganya jauh dibawah kopi luwak 100%. Rasa asam khas arabika berkurang. Terasa ringan, ngga terlalu pahit. Oya, crema yg terbentuk lumayan tebal ^b

30. Regal Coffee Factory, Pondok Indah Mall 1, Jakarta Selatan.

Waktu itu nyoba Mocha Bianca. Komposisinya mirip mocha caffe. Klo yg ini pake coklat putih, mocha caffe pake coklat. Rasa kopinya biasa aja. Kafeinnya lumayan tinggi.

31. Kedai Kopi Ijo, Ruko Braja Mustika, Bogor.

Tempatnya sepi. Pilihan jatuh pada Coffee Of The Day. Mungkin ini kopi paling ngga pahit yg pernah aku minum. Rasanya ringan banget. Serbuk kopinya terlalu halus buat french press. Jadinya banyak yg mengendap.

32. Kopi Tiam Oey, Jl. Sabang, Jakarta Pusat.

Dalam hitungan jam nyoba dua kopi disini. Yang pertama Koffie Saring atawa Koffie-O. Masnya bilang kopinya dari kopi Aroma, Bandung. Pahit sih, tapi after taste-nya pahitnya lengket di lidah. Yang kedua nyoba Koffie Turki/Turk Kahvesi yang dipesan teman. Katanya kopinya asli dari Turki. Komposisinya ngga hanya kopi tapi ada cardamom juga. Aroma dan rasanya mirip kopi arab. Tapi kopinya lebih kerasa dibanding kopi arab. Udah ditambah gula dari sononya.

 

Seperti itu perjalananku ngopi selama ini. Nanti akan terus di-update. Dari list di atas ada lima tempat yang aku rekomendasikan. Penasaran? Silakan dibaca di Tempat Ngopi Recommended di Jakarta :).

Tinggalkan komentar