Tempat Ngopi Recommended di Jakarta

Setelah ngalor ngidul nyobain tempat ngopi di Jakarta (yang jelas belum semuanya sih…), akhirnya diputuskan setelah dipertimbangkan masak-masak ada empat tempat ngopi yang recommended di Jakarta. Pertimbangannya bukan karena tempatnya yang cozy, bukan pula harganya yang terjangkau atau sesuai. Pertimbangannya itu ada pada rasa kopinya. Karena datang ke tempat ngopinya itu cuma sekali dua kali, maka yang jadi pertimbangan hanya satu atau dua menu kopinya. Jadi, belum tentu semua rasa menu kopinya enak ya…

Lainnya

SD Inpres

Siswa kelas IV SD Negeri Batukarut III, Kampung Cijengkol, Desa Mangunjaya, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, belajar di ruang kelas yang rusak parah, Selasa (9/8). Bangunan kelas yang dibangun sejak 1973 dan dijadikan SD Inpres pada tahun 1974 ini belum pernah tersentuh perbaikan. Tembok bagian depan kelas sudah lapuk sehingga papan tulis tidak lagi digantung di dinding, tetapi diletakkan di atas meja. (Kompas)

Membaca Kilat Super Cepat

Teman saya berkomentar, “Emang bisa…???” waktu membaca judul di atas. Teman yang lain berkomentar, “Baca judul covernya aja.” Memang judul di atas bombastis (melebih-lebihkan). Sebenarnya yang dimaksud sama saja dengan membaca cepat. Judul itu terinspirasi dengan munculnya buku-buku berjudul 5 Langkah Pintar Membaca (Cepat, Efektif, dan Praktis), Baca Kilat, Super Speed Reading, dan lain-lain (silakan dilihat di toko buku atau internet). Intinya yang dimaksud sama saja, membaca cepat.

Menurut Tina Konstant membaca cepat itu lebih dari sekedar membaca dengan cepat. Membaca cepat menurutnya adalah tentang “membaca cerdas”. Sedangkan membaca cerdas adalah:

  • menentukan apa yang diinginkan dari bahan yang dibaca,
  • membaca seefisien mungkin,
  • mampu untuk mengingat informasi ketika membutuhkannya.

Lainnya

Penuh Sampah

Pemulung mendulang rezeki dari banyaknya sampah plastik yang memenuhi saluran air di depan Kampus Trisakti, Grogol, Jakarta, Selasa (21/6). Pada ulang tahun ke-484 Jakarta, sampah masih menjadi masalah yang tidak kunjung teratasi. (Kompas)

Penuh Muatan

Penarik becak mengerahkan seluruh tenaganya untuk menggerakkan becaknya yang penuh muatan saat melintas di Jalan Veteran, Kota Padang, Sumatera Barat, Senin (6/6). Dengan mengangkut dagangan sebanyak-banyaknya, ia berharap mendapat upah lebih besar dari biasanya. (Kompas, 7/6/2011)

Balada Kereta Rakyat

Sesaknya Kelas Ekonomi

Padatnya penumpang membuat penumpang di dalam kereta harus berjuang menahan hawa panas serta melindungi diri dari kemungkinan tindak kejahatan (Kompas, 22052011).

KAMUS Enterprise Resource Planning (ERP) – System Application and Product in data processing (SAP)

Controlling Area (CA) adalah suatu unit organisasi dibawah operating concern dalam management accounting SAP yang dibuat untuk mengelompokkan proses pengawasan organisasi, object pengawasan yang dapat dilakukan pada satu controlling area yaitu  Revenue, COGS dan Overhead.

Credit Control Area merupakan organizational unit dalam SAP yang berfungsi untuk mengaktifkan fiture control credit limit customer.

Plant adalah unit organisasi dalam perspektif logistik, yang melayani kegiatan produksi, pengadaan, maintenance, dan penyimpanan material. Plant bisa merupakan lokasi fasilitas produksi atau cabang dari sebuah perusahaan.

Storage Location adalah unit organisasi yang digunakan untuk membedakan/memisahkan stock yang ada di sebuah Plant. Storage Location merupakan gudang yang terdapat di sebuah Plant, dimana didalamnya tersimpan informasi stock.

Purchasing Organization adalah sebuah unit logistik yang merupakan bagian dari perusahaan yang bertanggung jawab untuk melakukan kegiatan pembelian atas permintaan material/jasa/asset.

Lainnya

Pulangnya Pahlawan Devisa

Setelah mengarungi samudra lepas selama 11 hari, kapal motor Labobar akhirnya merapat di dermaga Pelabuhan Tanjung Priok, Rabu (4/5), pukul 04.30 WIB. Labobar mengangkut 2.352 tenaga kerja Indonesia dari Arab Saudi. Mereka dipulangkan karena bermasalah: melebihi masa izin tinggal. (Koran Tempo, 8/5/2011)

Mitos Pekerjaan Terstandardisasi

Masaki Imai dalam bukunya Kaizen: The Key to Japan’s Competitive Success mengatakan dia belajar bahwa tidak akan ada kaizen (perbaikan berkesinambungan) tanpa standardisasi. Di Toyota pekerjaan terstandardisasi (standardized work) ditujukan sebagai pondasi untuk kaizen. Jika pekerjaan tidak distandardisasi dan senantiasa berbeda setiap waktu, maka tidak ada dasar untuk evaluasi, maksudnya tidak ada titik referensi untuk membandingkan perubahannya.

Standardisasi bukan merupakan serangkaian dokumen yang disiapkan dan dikendalikan dengan hati-hati. Standardisasi merupakan cara untuk menciptakan kinerja sekonsisten mungkin. Akan sangat mudah untuk menuliskan pekerjaan terstandardisasi dan menempelkannya di tempat kerja. Tetapi belum tentu ditaati oleh pelaksana dan dirasakan manfaatnya. Oleh karenanya setelah dibuat, pekerjaan terstandardisasi tersebut harus terus-menerus diaudit, dianalisa dan diperbaiki sesuai proses yang lebih baik.

Lainnya

Raja Jalanan

Rombongan pengendara sepeda motor melawan arus di Jalan Raya Bekasi Kilometer 22, Cakung, Jakarta, Kamis (14/4). Pengendara sepeda motor tersebut bersama-sama melawan arus di jalur kanan karena jalur kiri yang tersedia tidak bisa lagi menampung jumlah sepeda motor, terutama pada jam sibuk berangkat dan pulang kerja. (Kompas)

Previous Older Entries Next Newer Entries